The Beauty of Islam

By Fryda HS - 10:29 PM

Sisterhood <3

Masih teringat jelas, ketika awal bulan Ramadhan tahun ini, ada salah satu sahabat saya yang mengajak dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu hal yang positif dan ‘sedikit’ bermanfaat untuk orang lain. Saya pun sangat setuju sekali dan merespon secara positif ajakan tersebut.
Namun, hari demi hari, ketika saya sedang hectic beberapa pekan pertama bulan Ramadhan akibat urusan pekerjaan dan kuliah malam serta ujian akhir semester, ajakan tersebut semakin lama semakin menjadi wacana belaka, hingga tepatnya pada hari Rabu, 21 Juni 2017, setelah urusan pekerjaan, perkuliahaan dan ajakan silaturahim buber2 selesai, jiwa yang gemas dan merasa ada yang kurang di pekan terakhir menuju Hari Raya Idul Fitri ini akhirnya kembali mengajak sahabatnya dan teman-teman yang lain untuk mengadakan kegiatan semacam Bakti Sosial. Ya, Rabu malam H-3 hari menuju Idul Fitri, ide yang bagus ini kalau tidak dimulai hanya akan menjadi ide saja sampai Ramadhan berikutnya. Saya pun langsung mengirimkan personal message mengajak beberapa teman-teman saya yang mau berpartisipasi untuk project Bakti Sosial ini. Tak sedikit dari mereka yang merespon seperti : Kok kayaknya udah telat banget ya fryda? orang-orang udah pada mudik, kayaknya aku nggak cocok ikut begituan fryd, nggak dulu ya fryd, maaf aku udah ada acara keluarga, dan lain sebagainya. Mulailah diri ini merasa dilema & pesimis akibat banyak penolakan dari teman-teman. Jadi nggak ya? yakin bisa nggak ya? kok rasanya nggak mungkin ini kalau mau galang dana cuma 2 hari? nanti kalau nggak mencapai target gimana? yang ngurus siapa? Berbagai macam hasutan untuk menggagalkan project semakin besar, sampai akhirnya saya merenung sejenak dan berniat di dalam hati : “Ya Allah, hamba berniat untuk berbagi terhadap sesama, Lillahi Ta’Ala, mudahkanlah segalanya”.
Setelah niat kembali penuh, akhirnya saya pun tetap melanjutkan meskipun hanya berdua dengan sahabat saya. Bermula dengan konsep kilat minimalis, yakni sasaran bakti sosial kami adalah 40 orang-orang marjinal di Surabyaa, eksekusi pembagian donasi pada hari Sabtu, 24 Juni 2017, target donasi hanya 2 juta (karena melihat durasi waktu yang amat singkat), sounding mulai Rabu jam 11 malam, galang dana hanya pada hari Kamis & Jumat (2 hari saja), serta bermodalkan niat dan nekat, akhirnya project ini pun jadi terlaksana. Perlahan tapi pasti, tiba-tiba ada yang menawarkan diri untuk bergabung berpartisipasi. Kami pun akhirnya menamai project ini menjadi “Aesthetically Islamic Project”, dengan logo kaligrafi arab bertuliskan “Jamaal” yang artinya “Beautiful”. 
Setelah tim dan pembagian tugas masing-masing orang sudah terbentuk, kami pun tetap optimis, berapapun nominal yang tercapai yang penting niatnya Lillahi ta’ala. :)
Hingga pada hari Sabtu pagi, 24 Juni 2017, sesuatu hal yang tak disangka-sangka, donasi yang terkumpul dari hasil galang dana kami selama 2 HARI mencapai Rp. 3.874.000. Senangnya bukan main, ternyata usaha ini tidak sia-sia. Teringat dengan salah satu ayat Al-Quran favorit saya, 

“His command is only when He intends a thing that He says to it, “Be,” and it is.”. QS Yasin (36:82). Tidak ada yang tidak mungkin! :)

Semua target kami akhirnya tercapai, akomodasi dan bantuan-bantuan tak terduga pun bermunculan. Hingga ada salah satu dermawan yang membuat saya berkesan. Dia bernama Alesha Fatimah (nama Islam), seorang ukhti cantik berwajah oriental dengan jilbabnya yang menjuntai panjang. Ternyata juga seorang Mualaf (Baru 1 tahun masuk Islam) yang hidup dengan keluarganya yang non muslim. Rupanya ia jauh-jauh datang dari Taman Pondok Jati Sidoarjo naik Gra*b ke rumah sahabat saya di GSI wiyung SBY sambil membawa 10 sak karung beras 3kg an. “Masya Allah, niat sekali cece ini jauh-jauh datang kesini hanya untuk antar beras sembako”. Batin saya. Saya sambutlah ia untuk masuk ke dalam rumah. Pertama kali saya sambut, rasanya kok saya seperti dicuekin ya. Saya coba ajak ngobrol lagi kedua kalinya untuk masuk ke dalam, tapi dia masih tetap diam dan sibuk mengeluarkan uang untuk diserahkan ke driver gra*bnya. Setelah ia berbalik ke arah saya, dengan sengaja saya melihat mimik wajahnya yang sedikit masam, hingga akhirnya saya melihat matanya menatap mata saya, lalu kembali saya ucapkan lagi dengan tegas dan lugas, “Halo, dengan Ibu Alesha ya?” Tanyaku. Kau tau apa yang kemudian si ukhti itu lakukan? Ia pun menjawab dengan bahasa isyarat dan suara yang kurang jelas tapi saya paham apa yang ia maksud, “Ya, ini saya mau antar berasnya mbak. Maaf saya memiliki gangguan dalam mendengar dan berbicara.”. Seketika saya speechless, menyimak keceriaan raut wajahnya dengan seksama dan tercengang sejenak, she is a deaf and mute and came with cheerfully. Saya dan teman-teman pun berbarengan dengan welcomenya menjawab, “Ohhhh, iya bu terima kasih banyak, mari masuk ke dalam bu.”. Dan kami pun saling berbagi cerita tentang banyak hal. Kemudian ia juga memutuskan untuk ikut membagi-bagikan bingkisan kami di jalanan.
Alhamdulillah, 57 pcs bingkisan yang berisi sembako telah dibagikan kepada saudara-saudara kita. Sekali lagi terima kasih para dermawan yang telah berbagi, semoga Allah menambahkan rezeki teman-teman semua.
Hari ini, ada hal yang paling berkesan lagi bagi saya pribadi, bertemu dengan seorang stranger, chinesse, mualaf, dan memiliki kekurangan dalam mendengar dan berbicara. Saya heran, karena ada yang nggak masuk di logika saya, semisal saya ada di posisi cece tersebut, mungkin saya nggak akan bela-belain ya jauh jauh dari Sidoarjo ke Surabaya cuma mau antar donasi sebanyak itu, lebih baik saya antar saja ke masjid terdekat. Kenapa malah harus diberikan ke orang-orang yang ngadain donasi yang tidak resmi (bukan atas nama suatu lembaga/organisasi resmi). Dan jarang ada lho orang chinesse yang mau bertemu dengan stranger, apalagi orangnya pribumi, lalu tiba-tiba ingin terlibat ke dalam kegiatan tersebut. I just don’t get it….
Tetapi ada satu hal yang akhirnya membuat saya mengerti. Bukan dengan tidak sengaja kami membuat project yang bernama “Aesthetically Islamic Project”, melainkan karena Allah sudah menentukan garis peristiwanya. A person can suddenly have a trust to you just with a blink of an eye, because they were a muslimah (sisterhood). Beautiful! :)

Surabaya, 24 Juni 2017
H-1 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438H

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments

Silakan meninggalkan jejak disini. Kritik dan saran kamu sangat dibutuhkan. Thank you! :)