Bukti Kejayaan Islam Pada Zaman Pertengahan di Eropa

By Fryda HS - 2:21 AM

Vierge à I'Enfant - The Virgin and the Child: Ugolino di Nerio 1315-1320
Lukisan Bunda Maria dan Bayinya di Museum Lovre, Prancis

Jika kita melihat sekilas lukisan diatas tampaknya tidak ada yang menarik mata. Akan tetapi, coba perhatikan baik baik lukisan tersebut. Apakah kamu mulai menemukan sesuatu yang unik? dimana? kata kuncinya adalah jilbab. Ah benar sekali, bunda Maria berjilbab dengan selembar kain hitam dikepalanya. Tahukah kamu, ada yang lebih dari itu. Coba amati dengan cermat kain hijab beliau. Di sana terdapat sebuah inskripsi (baca : prasasti) Arab kuno, semacam tulisan Arab gundul yang dapat disebut sebagai tulisan
Kufic. Seni kaligrafi Arab Kuno. Tidak bisa dibaca dengan pengetahuan biasa, sekilas terlihat seperti tulisan biasa yang tak ada artinya. Akan tetapi, inksripsi yang tertulis dijilbab Bunda Maria termasuk ke dalam Pseudo-kufic (Pseudo dalam bahasa Yunani artinya semu). Mengapa demikian ? karena tulisan inskripsi tersebut seakan ditulis dengan ketidaksengajaan atau asal coret saja oleh sang pelukis pada masa itu. Percaya atau tidak, tulisan yang tertera dilukisan tersebut ternyata mengandung makna kalimat yang sungguh indah, kalimat Tauhid "Laa ilaa ha illallah". Lantas, apa masalahnya ? Lalu bagaimana bisa kalimat paling sakral umat Islam berada di simbol suci umat Katholik ?

Menilik latar belakang sang pelukis pada masa zaman kegelapan Eropa atau orang Eropa sendiri menyebutnya dengan zaman pertengahan Eropa, yang sebagian besar warganya adalah nonmuslim, tidak mungkin sang pelukis dengan sengaja menciptakan sebuah inskripsi/pesan rahasia kecuali dengan ketidaksengajaan atau mereka tidak tahu arti sebenarnya apa yang mereka coret. Mana mungkin sang pelukis tidak tahu apa yang dia lukis ? Mengapa bisa terjadi ?

Nah, jadi begini sejarahnya..
Pada awal abad ke-12, saat peradaban Islam di Arab maju, bersamaan dengan Perang Salib, mobilitas antar manusia begitu besar. Orang-orang Eropa dan para penakluk Kristen di Yerussalem ternyata mem-booming-kan berita mengenai hasil kerajinan masyarakat Timur Tengah yang indah, seperti hasil tenun yang berkualitas, hingga bermacam-macam, yang kemudian dibawa oleh mereka ke daratan Eropa. Tidak hanya rakyat biasa, bahkan hingga para bangsawan dan raja-raja Eropa turut terpesona dengan keindahan hasil karya orang-orang Timur Tengah. Selain itu, semua produk industri kerajinan rakyat Timur Tengah rata-rata tidak bisa lepas dari pahatan, ukiran maupun bordiran kalimat Tauhid "Laa ilaa ha illallah". Hingga secara masif, kerudung atau jilbab berhiaskan kalimat mutiara tersebut dipakai oleh para perempuan-perempuan bangsawan yang seakan-akan menjadi sebuah trend, sampai-sampai para pelukis saat itu juga tidak mau ketinggalan, termasuk lukisan Bunda Maria bersama bayinya saat ini yang di Museumkan di Lovre, Prancis.

Sekarang, jadi terlihat masuk akal kan? mengapa sang pelukis tidak sengaja mencoretkan kalimat Tauhid padahal ia sendiri belum tentu tahu apa artinya. Maka dari itu disebut sebagai Pseudo-Kufic. Tidak hanya disebuah lukisan saja, kalimat-kalimat Tauhid juga dapat ditemukan dengan mudah bahkan terpahat berupa mosaik-mosaik indah di Gereja Khatolik di Eropa. Seakan semakin logis, bawasannya merupakan suatu hal yang wajar apabila terdapat suatu kaum dalam sebuah negara tertinggal akan cenderung mengikuti atau meniru-niru kebudayaan suatu negara lain yang lebih maju. Contoh mudahnya adalah negara kita ini, Indonesia, yang kebanyakan masyarakatnya notabene fanatik banget sama budaya ke bharat-bharathan,ya tidak ? hehehe

Setidaknya inilah salah satu fakta bahwa Islam, pada masa kejayaannya pernah menancapkan pengaruhnya di kebudayaan Eropa.

Oh ya, sedikit informasi mengenai Seni kaligrafi Kufic Arab Kuno, salah satunya peninggalan sejarah yang membuat saya semakin kagum dengan sejarah Islam. Konon, seni ini merupakan sebagian dari misi dakwah yang luar biasa. Para khalifah Islam senang mengirim cindera mata dengan pesan puitis berdekorasikan Arab Kufic kepada raja-raja Eropa yang kebanyakan menganut agama Khatolik Roma. Betapa istimewanya tulisan Arab Muslim dan berbagai keutamaan pesan yang sangat mendalam terkandung didalamnya.

Piring bertuliskan Arab Kufic
Sungguh canggih orang-orang Islam menyebarkan pengaruh pada zaman itu. Kurang dari dua ratus tahun Rasulullah meninggal, Islam adalah peradaban paling bersinar dengan daerah paling luas, dari Eropa paling barat hingga India paling timur. Perlu waktu beratus-ratus tahun untuk menebarkan pengaruh itu. Kekuatan perdamaianlah yang membuat Islam bersinar, bukan kekuatan perang dengan pedang tajam yang memakan korban banyak.

Jadi, apakah kalian mulai berhasrat untuk berkunjung ke Museum Lovre di Paris, Prancis? Museum dengan koleksi terlengkap didunia ini juga mengoleksi lukisan-lukisan karya maestro dunia seperti Lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci. Tidak hanya itu saja, di sana banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat bagus untuk dipelajari. Hehe.. 

Sekian, semoga bermanfaat :)



Sumber Referensi : Hal ini telah menjadi bukti kesaksian Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra - 99 Cahaya di Langit Eropa

  • Share:

You Might Also Like

2 Comments

  1. Kalau menelisik runtut dari awal dari ilmu yang saya dapat di sekolah memang di tanah Eropa Islam selalu bergantian dengan Nasrani dalam penyebarluasan kepercayaan. Saya sangat setuju dengan pendapat bahwa Islam bekerja dalam jalur damai bukan dengan pedang tajam dan memakan banyak korban. Artikel ini harusnya masuk kaskus, pasti bukan repost hehe.

    ReplyDelete
  2. ini referensinya setelah aku baca buku 99 cahaya di langit eropa, gak mungkin aku ngarang 100%, soalnya berhubungan sama sejarah kan hehe jadi sedikit menceritakan kembali :)
    aku bingung masuk kaskus agak ribet ya -____-

    ReplyDelete

Silakan meninggalkan jejak disini. Kritik dan saran kamu sangat dibutuhkan. Thank you! :)